Senin, 09 Januari 2017

Matinya Industri Media Cetak

 Matinya Industri Media Cetak



Media cetak adalah sebuah media yang di dalamnya berisi informasi yang didalamnya terkait dengan kepentingan masyarakat umum dan bukan terbatas pada kelompok tertentu saja.
Secara umum, jenis media cetak yang ada di Indonesia diklasifikasikan menjadi delapan bagian. Hal ini sesuai dengan apa yang dikeluarkan oleh Dirjen Pembinaan Pers dan Grafika, tentang pembagian media cetak dan pengklasifikasiannya. Kedelapan jenis media cetak tersebut di antaranya adalah : Surat Kabar Harian, Surat Kabar Mingguan, Majalah Mingguan, Majalah Tengah Bulanan, Majalah Bulanan, Majalah Dwibulanan, Majalan Tribulanan dan Bulletin.

            Perkembangan Media Cetak
Teknologi yang saat ini berkembang sebenarnya berasal dari mana? Apakah berasal dari kebutuhan atau kah berasal dari penemuan seseorang yang membuat orang lain merasa butuh dengan teknologi?
Jika kita mencoba me-rundown teknologi ditemukan karena adannya suatu masalah, mimpi dan keinginan untuk mendapatkan sesuatu yang belum ada. Point-point keinginan tersebut diriset lalu dikembangkan dengan memanfaatkan sumber daya manusia daam mengolah suatu bahan baku yang menciptakan sebuah teknologi. Beberapa teknologi justru menimbulkan suatu kebutuhan, dari yang awalnya tidak membutuhkan menjadi membutuhkan, bahkan kita “tidak dapat hidup” tanpa teknologi.  Teknologi memang sebuah penemuan kebutuhan, maksudnya teknologi mampu memenuhi kebutuhan dan pula membuat suatu kebutuhan.
Demikian pula yang terjadi pada perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, dari awalnya media cetak dikonversi menjadi media elektronik. Mulai ditemukan radio, TV dan bahkan kini Internet, pola konsumsi informasi berubah, dari awalnya hanya dengan membaca text, kini kita bisa mendengar, menonton bahkan berinteraksi langsung dengan dengan pembuat berita (content providernya). Produksi berita pun tidak memerlukan biaya cetak karena dapat disiarkan secara broadcast baik menggunakan sinyal radio, analog ataupun digital.  Perkembangan teknologi dalam komunikasi memang memicu pergeseran media dari media cetak ke media elektronik“ada yang isu mengatakan bahwa dengan ditemukannya media elektronik, media cetak seperti Koran, majalah, buku akan mati, tapi hingga saat ini media cetak tetap dibutuhkan dan tidak mati.”
Meskipun begitu banyak bisnis media cetak  yang terancam bahkan berdasarkan sumber terdapat 15 media cetak terkenal di Amerika Serikat yang telah berusia di atas 100 tahun terpaksa tutup karena tak bisa mempertahakan eksistensi diri, oleh karena itu agar tetap berjalan adalah suatu kewajiban media  cetak untuk tidak hanya menerbitkan secara cetak saja tetapi juga menerbitkan secara online (elektronik)

Konversi media cetak ke media elektronik tentunya memberikan pengaruh terhadap keadaan social masyarakat terutama dalam mengkonsumsi sebuah content. Masyarakat yang berkembang saat ini adalah masyarkat penjelajah ruang dan waktu karena saat ini tidak ada batasan jarak antara seluruh orang di dunia ini. Perbedaan yang paling mendasar dan terlihat adalah penggunaan perangkat. Jika di media cetak, masyarakat menkonsumsi content tidak memerlukan perangkat tambahan misalnya Koran, ia langsung baca Koran, demikian pula dengan buku, langsung digunakan dan contentnya tertulis disana, tapi di media elektronik, masyarakat harus menggunakan perangkat tambahan berupa TV, handphone, radio, computer, dsb untuk dapat mengkonsumsi content kelebihannya adalah banyak content yang dapat diakses, kapanpun, dimanapun dapat mengakses content, biaya yang dikeluarkan sangat minimal bahkan hingga zero cost dan hanya mengeluarkan biaya untuk listrik dan akses internet saja yang lebih murah jika dibandingkan dengan media cetak.
klik untuk mendownload 

0 komentar:

Posting Komentar